Sunday 1 April 2012

Menzahirkan Kesyukuran

CintaMu bagai air di tandus sahara, mampu melepas dahaga... Tak mampu berkata-kata, hanya syukur yang terlukis di hati. Di balik orang-orang yang mempersulit, masih ada yang lain yang  menghulurkan bantuan dan memberi jalan. Di balik orang-orang yang mencerca, masih ada yang menawarkan kasih sayang yang tulus, menyembuhkan luka.

           Jadi apa alasanku untuk menyerah atau berlambat- lambat? Apa alasanku untuk mensia-siakan kesempatan dan kemudahan yang Allah berikan melalui tangan-tangan manusia berhati malaikat itu? Sungguh, ujian itu hanya setitik jika dibandingkan dengan luasnya kedurhakaan dan kelalaianku pada Allah selama hidup. Sungguh, rasa sakit yang kualami hanya setitis saja jika dibandingkan dengan samudera kenikmatan dan kasih sayang yang telah Kau kurniakan kepadaku selama ini.

           Benar-benar aku tak pernah kecewa dalam berdoa, tak pernah berputus asa dalam berharap pada Allah. Jika sifat manusiawi muncul terkadang tak kusukai apa yang Allah timpakan padaku, tapi di sebalik itu aku tetap menyimpan keyakinan bahawa suatu saat Allah pasti memberikan hikmah dan kebaikan padaku. Jika tak dikabulkan doaku, aku tetap yakin bahwa doa itu pasti dijawab oleh Allah dalam bentuk yang berbeza. Diingatkan kembali oleh ibundaku tersayang, ketika diberi kesulitan bertubi-tubi, insyaAllah setelahnya ada kemudahan yang berlipat ganda. Allah berikan beban ini padaku kerana tahu aku pasti terdaya  menanggungnya, pasti telah diukur Allah kemampuanku memikulnya. Oleh sebab itu tetaplah bersyukur untuk setiap yang diberikan Allah, kesulitan apalagi kemudahan.